80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!

KIAMAT BATAL!!!

Judul yang lucu ya?
Kesannya Tuhan itu plin plan. Padahal kita tahu sendiri kalau kiamat itu urusan Tuhan. Segala hal yang ada di dunia ini sudah diperhitungkan-Nya. Seperti jarak orbit satu planet ke planet lainnya yang tidak pernah berbenturan sampai sekarang. Apakah kalian terpikirkan hal itu?
Tuhan itu tidak lalai terhadap apa yang Dia kerjakan. Dia Maha Teliti. Tuhan juga tidak pernah plin plan. Kun Fayakun!
Apakah terpikir oleh kalian bila Tuhan saja plin plan, bagaimana dengan umat-Nya???
Tuhan itu Maha Mengetahui. Dia mengetahui apa yang ia ketahui namun tidak diketahui manusia. Namun Tuhan selalu ada untuk kita. Tidaklah baik bila kita mengada-ada tentang hari kiamat. Tapi kita harus mempercayai akan adanya hari akhir itu. kapan waktunya, itu rahasia Tuhan. Tidaklah baik bila kita asal percaya pada sesuatu yang tidak jelas kebenaran seperti kiamat. Kita itu punya pegangan dan pedoman, maka pegang itu!

AKU PEREMPUAN!!!

Kemarin aku sempat ber-sms dengan salah satu anggota organisasi pecinta Indonesia (namanya rahasia ya...). Aku sengaja bertanya banyak padanya tentang organisasi yang ia jalankan. Organisasi pecinta Indonesia ini sungguh menarik dan benar-benar memajukan bangsa Indonesia. Namun, satu kendalaku. Aku tidak bisa berlama-lama dengan anak kecil. Ya, jujur aku dulu tidak suka anak kecil. Dan sekarang rasa tidak suka itu berkurang sejak aku bergaubung di organisasi Rohis yang penuh cinta. Mengapa harus anak kecil yang ku bicarakan?Ya, aku lupa. Karena sessungguhnya anak adalah aset bangsa ini. Tidak hanya pemuda dan pemudi, tapi yang lebih penting adalah seorang anak. Bila dari kecil dididik, pasti kelak anak itu akan membanggakan negeri ini. Itulah kendalaku. Makanya kemarin aku bertanya pada pengurus organisasi itu, apakah masuk organisasi itu harus suka anak kecil?Bodohnya aku, aku malah jujur tentang perasaan ku pada anak kecil. Ku rasa menyukai anak kecil bukanlah salah satu syaratnya. Tapi, tetap saja, anak adalah aset suatu bangsa dan negeri untuk menjadi maju. Namun dia baru membalas sms ku saat ku sms baru saja. Katanya, sudah hak masing-masing orang untuk suka atau tidak suka pada sesuatu. Aku sedikit kecewa pada diri sendiri. Aku perempuan. Pakaian akhwat. Tapi sama anak kecil takut. Takut di sini bukan karena takut apa, tapi takut aku kehilangan kesabaran. Aku benar-benar kecewa dengan diri sendiri. Sudah begitu, aku tomboy pula. Semua orang tidak akan pernah menyangka kalau ini adalah tomboy. Aku juga bingung dengan pakaianku. Padahal tujuanku berpakaian akhwat adalah aku ingin menjadi akhwat dan menjadi lebih baik. Entahlah, aku jadi ketergantungan bergaul dengan orang-orang saleh, jadi saat aku jauh dari mereka selepas lulus SMA, aku kembali menjadi tomboy.
       Sejak ber-sms dengan anggota organisasi pecinta Indonesia itu, aku benar-benar menyesali. Aku perempuan. Ya, AKU PEREMPUAN!!! Sudah sewajarnya perempuan menyukai anak kecil. Apalagi aku sangat mencintai negeri ini. Bagaimana aku bisa mengekspresikan rasa cinta pada negeri ini, sementara pada asetnya saja aku sudah enggan mendekati atau didekati. Astaghfirullahalazdiim...!!!!


Tamparan yang Menyakitkan

Memalukan!
Sangat memalukan. Seorang prancis, membuatkan sumur untuk warga Sumba dengan kantong pribadinya sendiri! Sungguh tamparan sangat parah!
Sebagai orang Indonesia, saya malu. Saya sempat menayalahi pemerintah karena mereka tidak peduli tapi orang asing sangat peduli. Namun, mengapa harus pemerintah?Percuma!Karena ini juga kesalahan kita sebagai saudara setanah airnya!
Rasanya saya benar-benar malu. Seorang yang bernama Andre, membuatkan sumur karena warga sekitar sedang krisis air. Nah, kita???
Mengapa orang lain begitu mencintai kita, sementara kita tidak menghargai dan mencintai diri kita sendiri???
Diklaim, baru ngamuk. Tapi kalau sudah punya sendiri, tidak dilirik. Apa itu namanya???!!!
Coba saja kalian baca ini. Tapi kalau kalian sudah tahu, baguslah. Berarti sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia sadar, karena kebaikan Andre sungguh selain membuat kita kagum, juga membuat kita malu karena kita yang masih satu tanah air dengan warga sumba, tidak melakukan apa-apa pada warga sekitar...

Bule Prancis jadi Tukang Gali Sumur di P.Sumba. Temukan Kedamaian & Kebahagiaan



Andre Graff berada di dalam salah satu sumur buatannya. Ia telah membantu warga Sumba mendapatkan air bersih.

Dari Balon Udara ke Sumur Sumba
24. October 2012, 11:58:41 SGT

Selama lebih dari 20 tahun, Andre Graff menghabiskan waktunya di langit pelbagai negara dengan menggunakan balon udara. Namun kini, kehidupannya berbalik. Dalam upaya mendapatkan air di Pulau Sumba, Andre menggali tanah sampai dalam. Selama delapan tahun terakhir, lelaki Perancis berusia 55 tahun ini wira-wiri di salah satu provinsi termiskin di Nusantara. Di beberapa wilayah Sumba yang padat penduduk, warga harus berjalan sejauh satu kilometer untuk mencari sumber air bersih. Di tempat-tempat seperti inilah Andre menggali sumur. Ia pun mesti mencari cara memompa serta mengalirkan air yang baru temukannya ke desa-desa terdekat.

Potret kehidupan Andre di Sumba kerap dilakukan beberapa pelancong berjiwa petualang yang datang ke negara-negara berkembang seperti Indonesia dan tergerak hatinya untuk membantu. Upaya mereka membuka kenyataan bahwa pembangunan masih tidak merata. Kemakmuran seperti yang biasa dilihat kaum ekspatriat di Bali dan Jakarta tidak sampai ke pelosok. Andre hidup sendirian di dekat desa Waru Wora di sebuah rumah sederhana terbuat dari bambu beratapkan jerami. Di rumah dua lantai itu, laptop, telepon seluler, dan listrik PLN yang baru terpasang tahun ini, adalah sebuah kemewahan. Andre bekerja sendirian. Upayanya tidak terhubung dengan organisasi atau perusahaan tertentu. Hidupnya bersandar pada uang sewa rumah miliknya di Perancis.

Warga setempat telah menganggap Andre bagian dari mereka. Dan seperti penduduk Sumba lain, ia sering dijangkiti malaria. “Awalnya saya tak berniat datang dan tinggal di sini,” ujarnya kepada Wall Street Journal lewat telepon. “Namun, dalam perjalanan hidup, saya sering bertemu orang yang mengharuskan saya memilih. Saya belajar lebih banyak dari pengalaman hidup delapan tahun di Sumba dibandingkan 47 tahun hidup saya di Eropa.” Problem air bersih di Sumba mencerminkan masalah yang mendera Indonesia secara umum. Kondisi alam Nusantara yang dipisahkan oleh perairan membuat wilayah terpencil sulit merasakan manfaat pembangunan. Desentralisasi kekuasaan yang marak dipraktikkan pasca kejatuhan Suharto memungkinkan pemerintah daerah memiliki kendali lebih besar atas anggaran. Namun, ketimpangan sosial dan pendapatan di tempat-tempat seperti Sumba dan Jawa kian meningkat karena banyak penduduk memilih datang ke pusat-pusat bisnis ketimbang mengembangkan pulau-pulau yang jauh.

Pemerintah marak mencanangkan program pengentasan kemiskinan di Sumba. Selain itu, sejumlah LSM lokal sudah sering mencoba membuat sumur dan penyimpanan air. Namun, program-program itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tiap warga mendapatkan air bersih. Andre menyebutkan puluhan penampung air yang kosong dan dibuang sembarangan di banyak tempat sebagai bukti atas buruknya perencanaan. Menurutnya beberapa pihak tidak memiliki kesabaran untuk merencanakan program yang mampu bertahan dalam jangka panjang. Banyaknya penampung air kosong yang berceceran dan terpanggang matahari di wilayah itu menjadi bukti kegagalan sejumlah program itu.

Andre, datang dari daerah hijau Alsace di sebelah timur laut Perancis. Tiba di Sumba pada 2004 saat kariernya sebagai pemilik bisnis balon udara harus terhenti akibat penyakit Lyme. ”Tinggal di Perancis dan menikmati jaminan kesehatan bukan yang saya inginkan,”katanya. Dengan niat menempuh petualangan baru, ia lantas berlibur ke Bali dan mengambil paket perjalanan ke Nusa Tenggara Timur selama tiga minggu dengan kapal laut. “Saya jatuh cinta dengan daerah itu,” ujarnya. “Sedikit demi sedikit, saya jadi tahu kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang yang saya temui. Khususnya kesulitan mendapatkan air bersih.”

Hampir setengah dari rumah tangga di Nusa Tenggara Timur bersandar pada mata air sebagai sumber utama air bersih – angka tertinggi di Indonesia. Untuk mendapatkannya, mereka harus berjalan lebih dari satu kilometer jauhnya ke sungai dan sumber mata air. Pada musim kemarau, aliran air berhenti di beberapa tempat. Sementara itu, banyak kelompok masyarakat yang tak memiliki dana serta kecakapan dalam membangun lebih banyak sumur. Tak hanya masalah air, Sumba memiliki masalah lain seperti buruknya pelayanan dan fasilitas kesehatan serta langkanya aliran listrik. Banyak diantara sekitar 600 ribu penduduk kerap dijangkiti malaria dan tuberculosis.

Andre kembali ke Sumba setahun setelah perjalanannya yang pertama. Di Waru Wora, ia belajar cara membuat sumur sederhana namun kua. Pengetahuan yang ia miliki tentang agronomi dan meteorologi ia manfaatkan untuk mempelajari hal-ihwal air tanah di Sumba. Ia menggali lusinan sumur yang rata-rata membutuhkan biaya antara Rp7 juta hingga Rp15 juta dengan sokongan koperasi yang ia bentuk. Proyek itu menggunakan dana gabungan dari uangnya sendiri, sumbangan yang dikumpulkan di Perancis, dan sokongan pemerintah setempat. Butuh waktu sekitar dua minggu hingga dua bulan untuk membangun sumur. Uang dan lokasi sulit jadi masalah utama. Ia juga harus meminta izin dari pemerintah untuk menjalankan proyek. Dalam bekerja, Andre menggunakan alat-alat miliknya, yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Ia juga membuat cor-coran sumur di rumahnya sendiri.

Pada 2011, ia membangun pompa bertenaga surya untuk mengaliri air langsung ke rumah-rumah milik sekitar 800 orang, prestasi yang menarik minat para pejabat di daerah-daerah tetangga. “Usahanya berhasil,” kata Kornelis Kodi Mete, Bupati Sumba Barat Daya. “Ia telah menjadi bagian masyarakat. Mungkin terdengar aneh untuk orang Jakarta. Tapi dia punya pengaruh positif di sini. Orang-orang menyambutnya ke mana pun ia pergi,”

Andre mengaku bisa bekerja selama 18 jam pada musim kemarau, saat menggali tanah terasa lebih mudah. Di sela-sela pekerjaan, ketika cuaca sedang tidak menentu, ia mengisi waktu dengan mengirim email, bekerja di rumah, dan bergaul. Ia ke Jakarta, Bali, atau Singapura beberapa kali dalam setahun. Namun sudah bertahun-tahun ia tak pulang ke Perancis. Ia kuliah di jurusan biologi di Université Louis-Pasteur, Alsace. Pada akhir tahun 1970an, ia ambil bagian dalam gerakan “kembali ke bumi” dengan berpindah-pindah dari satu pertanian ke pertanian lain di Eropa. Andre kerap berpartisipasi dalam acara kemanusiaan. Dalam salah satu acara, ia berhasil menjadi penerbang balon udara pertama yang mencapai Rumania.

Motivasinya muncul ketika ia melihat hidup tetangganya bisa berubah jika dalam seharian tak mendapatkan air. Ia lebih memilih menyebut dirinya “penduduk Bumi” daripada warga Perancis. Ketika menyaksikan ada hidup yang berubah, ia menamai kesenangan itu “pengalaman puitis.” Ia lebih realistis ketika berbicara tentang usahanya di Sumba. “Kesempurnaan bukanlah tujuan. Kita takkan pernah mendapatkan situasi ideal di mana pun. Tak ada satu pun tempat di dunia yang bisa menyelesaikan problem air bersih.” Andre tak punya rencana khusus untuk tinggal selamanya di Sumba. Ia juga tak memiliki rencana untuk hengkang dari tempat itu. Namun, menurutnya, ada cukup alasan untuk tetap beralamatkan hutan dalam dua tahun ke depan. “Ketika muda, saya berpikir layaknya anak muda, yakni memiliki karier,” ujarnya. “Kini, saya rasa lebih menyenangkan jika membiarkan hidup berjalan apa adanya.”

Ada resep sederhana kalau anda ingin menjadi manusia yang damai, dihargai orang dan bahagia. Yaitu, senantiasalah bersifat suka memberi. Dan jadikanlah keberadaan anda dimana saja, senantiasa bermanfaatn besar bagi orang lain. D.p.l. jadilah manusia yang paling bermanfaat bagi makhluk lainnya di muka Bumi ini
http://www.kaskus.co.id/thread/5087f5ee2d75b4aa6900000d/pic-bule-prancis-jadi-tukang-gali-sumur-di-psumba-temukan-kedamaian-amp-kebahagiaan/

Saluti PSY

Bebarapa hari yang lalu aku sempat membaca koran. Aku langsung tertarik dari judulnya. Tapi aku lupa judulnya. Yang jelas, intinya, PSY heran dengan orang Asia yang berlagak seperti orang Amerika. Aku sependapat dengan dia. Tentu kalian tahu kan PSY?Orang yang menemukan tarian Gangnam Style?
Ya. Aku salut dengan dia. Ia bilang kalau Ia heran dengan orang Asia yang seperti orang Amerika. Seakan-akan orang Asia itu tidak bengga dengan identitasnya sebagai orang Asia, termasuk Indonesia. Jangankan Amerika, semua budaya luar yang masuk ke sini, pasti langsung ditelan oleh kita, khususnya kalangan anak muda. Pantas saja, orang Jepang bisa meraih kesuksesannya. Kuncinya apa?karena Ia bangga menjadi diri sendiri dan mampu merangkul budayanya walau sudah dikenal dunia. Sementara kita?Bagaimana kita merangkul, sementara budaya luar saja kita dewa-dewakan. Aku hanya sinis dengan keadaan seperti ini.Untuk apa kita membanggakan milik orang lain, sementara kita memiliki yang lebih bagus dari mereka???
Aku benar-benar sependapat dengan PSY yang bangga sebagai orang Korea Selatan. Justru orang mampu menunjukkan siapa dirinya lah yang bisa membawa dirinya ke gerbang pintu kesuksesan. Mungkin saya pernah mengatakan ini sebelumnya,'Boleh kita menyukai budaya lain atau negara lain, tapi tetap, tanah air adalah nomor satu!'
Jadi, untuk apa jadi orang lain?Jadilah diri sendiri!

Ucapan Ryosuke

 Aku terharu mendengar ucapan Ryosuke. Sejujurnya, kalau mengingat masa lalu antara Jepang dan Indonesia, aku masih sakit hati. Tapi setelah membaca sebuah pernyataan darinya, aku benar-benar terharu. Berikut ungkapan-ungkapannya:

Tahun ini, aku berumur 18 tahun. 18 tahun adalah usia kau akan diikutsertakan jika ada perang diluar sana.

Berbicara tentang perang, tahun ini adalah tahun ke-66 sejak berakhirnya perang dunia kedua. Aku sangat bersyukur lahir di era heise

i, disaat tidak ada perang lagi.

Kami ingin kita dan semua orang menjaga kedamaian. Demi menyampaikan pesan ini, kami berdiri di panggung ini. Mulai dari sekarang, Aku ingin membuat semua orang tersenyum.

-Yamada Ryosuke 2011
-Translation: Amel Chan - HSJLounge



Setelah membaca ini, aku berharap hubungan Indonesia dan Jepang akan terus baik-baik saja, bersahabat sampai kapan pun. Saling Membantu secara simbiosis mutualisme.Tidak hanya dengan Jepang, tapi juga Indonesia bisa bersahabat dan menjaga perdamaian dengan negara lain tanpa ada peperangan lagi...semoga...
Namun tentang bagaimana ujung kehidupan ini, hanya Allah Yang Maha Mengetahui...
Bagi yang mengerti maksudku, tentulah kita tahu pasti setiap permulaan pasti akan ada sebuah akhir...Akhir yang Akbar...
Tapi rasanya tidak nyambung saya maksukkan hal itu ke dalam postingan ini. Karena jelas, temanya adalah perdamaian...terutama antara Indonesia dan Jepang...Hehehe...

Grup "Anti"

Grup sampah yang ada di Facebook. Saya sangat miris sekali melihatnya. Ada yang Grup anti Jepang, Anti Korea Anti salah satu Girlband...dan anti-anti lainnya. Saya bingung. Apa sih maksud dan tujuan pembuatan grup itu. Saya lihat, tidak ada manfaat sama sekali. Isinya kebanyakan menghina, menjelek-jelekkan, bahkan tidak jarang ada yang dilebih-lebihkan hingga kejelekan yang tidak pernah dilakukan sekelompok orang yang mereka benci malah mereka tulis di grup itu hingga menjadi fitnah. Tidak sedikit ada pertengkaran pada komentar-komentar tiap status yang dibuat sang admin. Jujur, aku tidak suka korea dan aku suka Jepang. Tapi apa hak aku melarang orang untuk menyukai korea?Semua tergantung tujuan apa sebab dia suka. Aku pun suka Jepang tidak sembarang Jepang. Walau aku J-Lover, aku sama sekali bukan Jepang Fanatik. Karena yang saya sukai dari Jepang adalah keinovatifannya dan terus berkarya. Sehingga saya jadi tertarik untuk terus berkarya, pastinya untuk Indonesia, bukan Jepang. Boleh saja kita menyukai salah satu negara atau lebih, tapi Jangan pernah melupakan Tanah Air sendiri. Percayalah, tidak ada yang lebih nyaman dibanding rumah sendiri. Terlebih, negara kita sedang kacau-kacaunya karena ada berbagai macam krisis. Namun, adakah pemuda-pemudi yang menengoki negeri ini?Jarang! Kebanyakan mereka lebih sibuk dengan urusan tidak penting seperti perkelahian di dunia maya, juga dunia nyata. Rasanya, tidak ada rasa bersyukurnya. Seharusnya, selagi Indonesia masih aman tiada ada perang, kita harus berkarya dan terus mengharumkan nama bangsa sebagai bentuk rasa syukur kita atas merdekanya negeri ini dari tangan penjajah. Janganlah mengharap pamrih jika kita telah mengharumkannya, karena cinta tanah air adalah sebagian dari iman.
Untuk Grup"Anti" yang ada di Facebook, tidak ada yang bisa saya lakukan karena banyaknya grup itu, selain saya blokir dan menjadikannya spam pada grup sampah itu. Indonesia jauh lebih penting dari pada kita yang mendewa-dewakan negara lain!


Sumpah Pemuda gitu loh!

Aku senang, teman-teman ku banyak yang ingat kalau sekarang adalah Hari Sumpah Pemuda. Bagi ku, Hari Sumpah Pemuda adalah Hari nya anak muda. Pada hari itu, kita harus ingat bahwa seluruh pemuda yang mewakili daerahnya mengucapkan Sumpah. Dulu, Kita semua bersatu, dan benar-benar cinta negeri. Sungguh berbanding terbalik dengan sekarang, yang benar-benar sangat jauh. Banyak anak-anak muda zaman sekarang yang lalai hingga mereka lupa bahwa mereka adalah para pemimpin negeri ini. Betapa tidak?Dari kecil saja, sudah disuguhi video porno, game berbau kekerasan, mencoba-coba narkoba, seks bebas, dll. Anak-anak muda kini kebanyakan sudah rusak! Mereka hanya mengisi masa muda mereka untuk berfoya-foya dan meniru budaya luar. Jelas kita adalah orang timur. Kita tidak bisa menelan bulat-bulat budaya dari luar. Orang luar mungkin terlihat keren, tapi kalau tidak cocok dengan budaya kita untuk apa ditiru? Kebanyakan kita lebih bangga budaya luar ketimbang budaya sendiri. Namun, bila budaya sendiri diklaim orang luar, kita sudah mengamuk-ngamuk hingga dendam kesumat dengan negara yang sering mengklaim budaya kita. Seharusnya kita sadar, kenapa mereka mengklaim, karena kita lalai dan tidak mengacuhkan budaya sendiri. Kalau dilihat, sepertinya negeri kita akan bersatu bila diserang budaya luar. Tapi, bukankah dalam keadaan aman pun, kita juga bisa bersatu???
Belum lagi, bahasa-bahasa alay yang sering dituturkan kebanyakan remaja, sungguh merusak tatanan bahasa Indonesia yang baik. Gunakanlah bahasa yang baik benar, tidaklah baik dipleset-plesetkan.
Mengingat Hari Sumpah Pemuda sekarang, Seharusnya kita sebagai pemuda atau anak muda saling intropeksi diri, apa yang pernah kita berikan/perbuat pada negeri tercinta???Jangan hanya mengucap "Selamat Hari sumpah Pemuda" saja. Karena tindakan jauh lebih baik daripada bicara. Lebih baik bekerja daripada banyak berbicara, bukan?
Ini Fakta. Seorang Bapak tidak mampu membiayai wisuda anaknya. Awalnya, Bapak itu dan Wali Kelas bicara baik-baik saja di ruang guru. Sang Bapak bicara apa adanya bahwa Ia memang tidak punya uang. Tapi, wali kelas itu tetap kekeuh agar Sang Bapak segera membayar. Hingga terlontar di mulutnya, "Saya tidak peduli Bapak dapat uang dari mana!!!" Tentu Bapak itu tersinggung. Barulah Bapak itu mulai berdebat dengan Wali kelas. Wali kelas itu bicara seakan-akan Ia yang punya sekolah, padahal itu sekolah Negeri. Dia sudah seperti Rentenir. "Berarti Ibu bisa saja menyuruh saya jadi maling, dong?"lawan si Bapak yang mulai tegas. Semua guru di ruang guru itu melihat perdebatan mereka. Hingga wali kelas lelah dan terpojok. Tidak sampai di situ, saat sang anak ke ruang guru, saat itu ayahnya sudah pulang, sang anak malah seperti dihina salah seorang guru yang menonton perdebatan antara ayahnya dan wali kelasnya. Guru itu bilang,"masak bayar seratus perbulan saja tidak bisa?!" Terdengar sombong. Ayahnya benar-benar tidak mampu, mengapa musti dipaksa???!!!
Ini fakta dari salah seorang teman. Aku benar-benar miris. Guru-guru itu sekan sangat mengharapkan uang-uang dari wali murid. Padahal meraka digaji pemerintah. Tiada bersyukurnya. Orang susah pun dijepit juga. Jangan salah, bila seorang murid berlaku negatif, karena guru nya sudah mengajari. Buah tidak jatuh dari pohonnya. Guru kencing berdiri, Murid kencing berlari-lari. Pepatah-pepatah itu masih berlaku!!!

Warnet 'Laki-laki'

Akhir-akhir ini, banyak terjadi perkelahian yang didominasi remaja, Selain itu, juga ada masalah pemerkosaan. Dan setelah diketahui, ternyata diantara mereka adalah para netter. Tapi netter yang yang negatif. Mengapa negatif?Karena di warnet, keseringan mereka melihat video atau gambar-gambar porno, juga mereka bermain game yang identik dengan kekerasan. Kenapa saya bicara seperti ini?Ini fakta. Saya, juga seorang netter. Saya perempuan. Saya merasa risih melihat anak laki-laki di warnet yang melihat adegan yang tentu sangat menyinggung saya sebagai perempuan. Pernah, saya ke warnet di dekat rumah, isi warnetnya, laki-laki semua dan semua umur. Warnet itu dipenuhi asap rokok. Sangat ramai. Karena diantara meraka banyak bermain game, game kekerasan. Awalnya aku tidak peduli. Karena, aku sendiri masih semi-tomboy (namun agak terganggu dengan asap rokok yang bau) jadi tidak begitu mempedulikan gender dengan siapa aku berkumpul. Tapi, sang administrator warnet, menyetel suara-suara perempuan yang sangat mendesah. Aku jijik mendengarnya. Benar saja, setiap hari, warnet itu selalu rame, selalu banyak motor di depan warnet itu. Aku mengintip ke dalam, laki-laki semua. Sejak itu aku tidak mau ke warnet itu lagi. Karena netter-netter yang ada di sana hanya otak ngeres yang ada saat bermain internet. Namun, walaupun demikian, ada juga warnet yang pernah ku kunjungi di belakang rumah yang laki-laki semua, aku sendiri yang perempuan. Kebanyakan bocah-bocah semua. Ternyata, mereka semua itu Japan Lovers. Wajar, kebanyakan Japan Lovers adalah laki-laki. Tapi, tetap saja, kita tidak pernah tahu apa yang mereka surfing walau disetel musik-musik J-Pop.
 Akan tetapi, saya masih miris pada mereka para laki-laki yang keluar dari warnet menjadi brutal. Tadi saja di koran, saya membaca tentang anak kos-kosan campur. Si penyewa kosa yang laki-laki tergiur dengan si penyewa kos perempuan sehabis dari warnet yang ternyata baru selesai menonton adegan seronok. Si penyewa kos perempuan pun segera diperkosa. Untungnya, si penyewa kos perempuan selamat berkat teriakannya dan si pemerkosa pun di babak belur. Selain itu, ada juga kegiatan negatif seperti remaja mengamuk atau senang berkelahi sehabis bermain game berbau kekerasan. Sungguh, miris sekali...!!!
Seharusnya dengan kejadian itu, game yang berbau kekerasan dilarang beredar di Indonesia karena berdampak pada remaja atau anak-anak Indonesia yang masih labil. Juga, seharusnya video atau gambar-gambar porno tidak beredar lagi dengan adanya kejadian yang menimpa anak-anak kosan di atas. Saya sungguh tidak mengerti, kenapa game dan video itu masih juga beredar. Aku tidak tahu akan jadi apa negeri ini, bila generasi-genarasinya seperti itu...Tapi, semoga saja bisa teratasi...Aku sangat berharap!!!

Jihad?

Baru saja aku membaca sinopsis Film Indonesia di koran. Film itu masih baru. Katanya sih tentang masalah kerukunan umat beragama. Ada juga bau-bau Jihad dan teroris diantara tulisan yang ku baca. Yang membuatku tertarik memposting ke sini, karena ada tulisan yang sangat janggal. Yaitu tentang seorang pemuda yang terpaksa memilih bom bunuh diri setelah dihasut orang. Parahnya, bom bunuh diri disamakan juga dengan Jihad. Aku kaget. Tapi aku langsung mengatakan 'pantas saja'. Karena koran itu berasal dari media massa yang tidak menyukai salah satu agama. Aku tidak mengerti, yang menulisnya itu tidak tahu atau memang sengaja menyamakan bom bunuh diri dengan Jihad. Tapi, tetap saja, bom bunuh diri jauh beda dengan Jihad. Kebanyakan orang berpikir bahwa Jihad identik dengan keradikalan, kekerasan atau teroris. Padahal jelas salah bagi mereka yang tidak tahu. Jihad itu memiliki arti yang sangat mulia, yaitu bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga untuk mencapai satu tujuan dengan Lillaahita'ala. Sementara bom bunuh diri?
Islam tidak mengajarkan bunuh diri. Bunuh diri itu seperti keputus-asaan, maka itu ia membunuh dirinya sendiri untuk mengakhiri masalahnya dengan mengakhiri hidupnya. Sementara Islam menyuruh kita yang muslim agar tetap optimis dan semangat, tidak putus asa. Di setiap kusulitan, pasti ada kemudahan. Dengan cara apa pun ia bunuh diri, dengan bom bunuh diri, gantung diri, atau apa pun, tetap Islam tidak mengajarkan bunuh diri dalam alasan apa pun.Oleh karena itu, sangat salah apabila bom bunuh diri disamakan dengan Jihad!

Industri Musik Indonesia?

Salah satu musisi bilang, ia berharap agar industri musik Indonesia terus maju. Aku agak aneh dengan Industri Musik Indonesia. Saya rasa tidak ada beda nya dengan band-band atau musik-musik lain di luar negeri. Semua musiknya itu-itu saja. Membosankan, Kita kan Indonesia, sisipkan musik Indonesianya dong. Aku salut sekaligus iri dengan band Jepang yang kadang menyelipkan musik tradisionalnya. Mengenai beragamnya musik Indonesia, itu sesuaikan saja dengan musik POP atau apa pun dan lagunya. Jangan hanya kita mengikuti budaya luar saja. Tampakkan jati diri kita sebagai Indonesia.Sedikit sekali para musisi yang menyelipkan musik Indonesia. Aku tidak mengerti. Aku yakin, semua negara akan menyukai musik kita jika kita mamadukan musik yang dimiliki band dengan musik tradisional kita. Negara mana sih yang tidak menyukai budaya Indonesia?Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari, karena musik-musik tradisional kita diklaim negara lain. Banggalah menjadi musisi Indonesia!

Ummat yang Gagal

Aku sedang membaca sebuah buku dari penulis Oki Setiana Dewi. Yang ku melekat di otak ku hingga ku tuliskan ke blog ini adalah tentang Umat yang Gagal. Setelah aku membacanya, aku menarik kesimpulan bahwa untuk kita, kita tidak boleh menjadi umat yang gagal. Kenapa dikatakan umat yang gagal?Karena Mereka tidak mau mengenal sejarah mereka. Hal ini dialami oleh ramaja-remaji seusia ku. Malah kebanyakan, mereka bermain-main dengan usia mereka yang masih muda. Aku paham. Aku mengerti. Usia remaja adalah usia - usia yang sangat rentan. Di usia itu, kita sedang mencoba-coba hal-hal yang baru. Namun, belakangan ini, hal-hal baru yang ku lihat kebanyakan adalah hal-hal yang berbau negatif. Miris sekali. Di usia yang masih muda, kita malah membuang-buang waktu kita dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Tidak perlu ku jabarkan seperti apa hal-hal negatif dan tidak bermanfaat itu. Baik, kita pilih satu contoh yang kini sedang hangat-hangatnya, yaitu tentang tawuran SMA. Jujur, sebagai remaja, aku merasa sangat malu. Malu sebagai remaja indonesia. Kita terlihat tidak mensyukuri apa yang ada. Negara kita aman. Tapi kita malah berkelahi dengan saudara sendiri, bahkan hingga tewas dan parahnya hanya disebabkan masalah sepele.
Tentu kita tidak mau dong menjadi Umat yang Gagal atau Generasi yang hilang?
Dulu, aku juga tidak begitu peduli dengan negeri ini. Tapi, aku merasa ada yang membakar rasa nasionalisme ku setelah menonton film dalam negeri. Film itu menceritakan tentang betapa besarnya perjuangan para pahlawan Indonesia berjuang dan mempertahankan Indonesia dari Penjajah. Melihat mereka yang berdarah-darah seperti itu, apa aku tega membuang-buang waktu ku dengan tidak mencintai negeri ini?begitu banyak yang ingin memperebutkan Indonesia ini walau kini kita sudah merdeka. Sejak itu, aku jadi tidak merasa kesulitan membaca buku sejarah. Padahal awalnya aku tidak suka sejarah, karena membosankan dan lagi-lagi itu lagi itu lagi. Namun, kini aku menghayati apa yang tertulis di buku sejarah. Teringat oleh ku, nasib veteran-veteran kita. Mereka telah memperjuangkan Indonesia ini, tapi nasib mereka tidak baik. Aku malu sekali.

Bagi kalian, apakah kalian masih mau dianggap Umat yang Gagal?
Ayolah ketahui sejarah kita agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di waktu lampau.
Dan aku sangat mengecam ucapan teman ku yang mengatakan, "Untuk apa belajar Sejarah?Emang kita Orang Zaman Dulu?" Tidak akan aku maafkan mereka (pribumi) yang tidak mencintai negeri nya!

Pengeroyokan

Aku tidak ingat kapan aku membaca korannya. Tapi berita yang ku baca itu tentang pengeroyokan anak muda terhadap tokoh masyarakat. Tidak hanya sekedar berita, beberapa hari yang lalu di sekitar tempat tinggal ku juga terjadi keributan seperti itu. Mereka semua anak-anak muda. Jujur, aku prihatin sekali dengan keadan para pemuda yang kerap melakukan pengeroyokan itu. Seakan-akan tidak ada kegiatan lain yang bisa mereka lakukan selain tindakan kriminal itu. Itu terkesan sombong bagiku. Kenapa?Menurutku ini terkait karena mereka yang masih muda, dan memang banyak anak-anak muda yang salah memanfaatkan masa muda nya dengan berpikir, 'mumpung masih muda'. Ah, pantas saja negeri ini tidak maju-maju. Justru kitalah sebagai pemuda dan pemudi yang harus membangun negeri ini, bukan malah berkelahi dengan saudara sendiri hanya karena masalah sepele, dan itu jelas sekali mereka masih sangat kekanak-kanakan.
Negeri ini saja sudah miris, sudah terlalu banyak masalah, lalu ditambah masalah diantara kita para anak muda?Untung apa kita menuntut pemerintah tapi kitanya sendiri tidak mau saling membangun!

Pengalaman Di Unpad

Sewaktu aku bermalam di Padjadjaran, aku sekamar dengan dua sekolah dari daerah yang berbeda. Karena waktu itu aku diutus oleh sekolah untuk mengikuti lomba kanji. Aku bertemu dengan salah seorang sensei dari Sumatera Utara. Malam itu, aku makan bersama mereka. Aku melihat Sensei itu bercerita pada murid-muridnya tentang pacaran. Sensei ini kurang setuju dengan pacaran. Padahal dia noni. Sensei ini lebih suka apabila kita menjadikan seseorang sebagai motivasi kita untuk hal yang positif. Tapi kalau sudah pacaran, itu sudah lain cerita katanya. Aku hanya diam mendengar obrolan mereka. Didengar dari pembicaraannya, pacaran itu seakan petaka bagi perempuan. Kita tidak tahu apakah perempuan itu masih 'virgin' atau tidak setelah pacaran. Walau mungkin belakangan ini, ada orang pacaran yang tidak bersentuhan, tapi tetap saja, hal itu masih pro-kontra. Lagi pula, dalam Islam tidak ada istilah pacaran. Biar bagaimana pun, pacaran adalah tindakan mendekati zinah. Zinah itu tidak berarti 'bersentuhan' saja, tapi juga ada zinah mata, zinah hati dan zinah pikiran. Karena orang yang kita sukai itu bukan mahram kita. Namun, untuk dalam hal mencintai, itu hal wajar. Justru itu merupakan fitrah. Tapi apabila perasaan itu tidak terkontrol, tentu akan bahaya. Bukankah segala yang berlebihan itu tidak baik?

Bukan Kampanye, tapi Dakwah

Aku sama sekali bukanlah Pendukung Fauzi Bowo, tapi kalau boleh jujur, aku lebih suka Hidayat Nur Wahid. Tapi, aku sangat mndukung apa yang diungkapkan Hj.Rhoma Irama kalau Ia menolak meminta maaf pada Jokowi-Ahok. Karena, jelas dia tidak sedang berkampanye. Tetapi, berdakwah. Di dalam Al-Quran sudah tertera kalau kita harus memilih pemimpin yang seiman. Apa pun yang ada di kehidupan ini, semua sudah diatur di dalamnya, termasuk dalam memilih pemimpin. Karena Al-Quran memang mendetail, dan Al-Quran adalah sumber ilmu.
Saya sangat menghormati perbedaan, karena bagi saya perbedaan di Indonesia sudah seperti pelangi. Namun, dalam hal Akidah dan memilih pemimpin, tidak boleh di campur adukkan.
Yang membuat menyebalkan, siapa yang menyebarkan video itu, dan apa maksudnya ia menyebar fitnah itu???
Ayolah, tidak usah cari kesalahan-kesalahan orang lain. Kita ini Indonesia, kadang peraturan tinggal peraturan, Tapi tidak diamalkan. Yang pang penting itu Pancasila. Sila pertama, kebanyakan kita melalaikannya...Bagaimana bisa maju, kalau apa yang sudah tertulis saja, tidak dibuatkan prakteknya???

Menkerudungkan Hati?

Aku sama sekali tidak merasa suci atau sok suci. Tapi lama-lama aku tidak tahan dengan ini. Dan aku yang hanya bisa ku lakukan adalah melampiaskannya ke blog ini. Ini berhubungan dengan sebuah jilbab.

Akhir-akhir ini, banyak remaja yang berjilbab dengan berbagai alasan. Dan sebagai manusia, kita hanya berpikir positif saja. Karena tidak tertutup kemungkinan ada yang berjilbab hanya karena tren. Hanya sebuah tren. Tentu tren adalah hal yang musiman. Kalau sudah tidak musiman, apakah akan dilepas?wallahualam. Sebagai seorang muslim, kita hanya bisa berdoa yang baik untuk remaja berjilbab saat ini.
Dari situ, banyak mereka yang berjilbab tapi tidak diselaraskan dengan sifat mereka. Akibatnya banyak istilah-istilah buruk tentang jilbab yang tentu sangat tidak pantas saya posting di sini, karena sungguh sangat tidak sopan.
"Berjilbab sih berjilbab tapi sifat kayak*teeett sensor!!!!!*"
Begitulah penilaian mereka yang melihat remaja yang berjibab yang tidak menyelaraskan jilbab mereka.
Ada pula yang bilang, "sifat dulu yang dirubah, baru berjilbab". Ada juga yang berjilbab, "buat apa gua berjilbab?kebanyakan yang berjilbab sifatnya jelek-jelek juga!". Astaghfirullahaladzim...
Dalam Al-Quran sudah tersebut, bahwa Allah menyuruh kepada Nabi Adam a.s agar Istri dan anak-anak perempuannya berjilbab sampai di bawah dada. Aku tidak pernah mendengar atau membaca agar perbaiki sifatnya lalu berjilbablah. Sama sekali tidak pernah. Akan tetapi bukan berarti dengan kita berjilbab, kita seenaknya. Jilbab itu pakaian wajib seorang muslimah. Jilbab juga merupakan lambang agama. Jadi, apabila kita berkelakuan yang tidak menyenangkan, bagi orang yang tidak mengetahui pasti akan menyalahi agama atau jilbabnya. Apalagi kita muslim, yang tentu menjadi sorotan orang-orang non-muslim.
"Percuma pakai jilbab!", nah kata-kata ini sering sekali terdengar pada remaja berjilbab yang belum menyelaraskan jilbabnya. Wah, berarti yang pakai berjilbab itu harus orang yang baik-baik?Riya' dong???
Kalau ada remaja yang seperti itu, jangan lihat jilbabnya. Karena jilbab itu pakaian bagi tiap muslimah. Bukan pakaian bagi orang-orang yang menandakan bahwa dia baik atau perfeksionis. Manusia tidak ada yang sempurna. Namun, sebaik-baiknya manusia adalah manuisa yang selalu bertaubat.
Nih, sekali lagi ya, kalau ada remaja berjilbab yang tidak menyelaraskan sifatnya, jangan sekali-sekali menyalahi jilbabnya atau malah disuruh melepaskan jilbabnya. Tapi, nasihati dia. Beri ia pemahaman yang baik. Mungkin si jilbaber itu belum memahami jilbab yang dikenakannya itu.
Dan satu lagi, tidak ada yang namanya 'menjilbabkan hati'. Terkadang orang-orang salah pemahaman tentang hal ini. Jilbab itu pakaian wajib seorang muslimah. Jilbab itu simbol agama. Dan jilbab juga sebagai pengontrol kita agar kita bisa berhati-hati dalam berkelakuan, karena kita sedang mengenakan simbol agama.

Bukan Jiwa Guru

Sebagai seorang yang dijadikan contoh, bukankah kita harus mengajarkan yang baik-baik pada junior atau murid-murid kita??????????????
Tapi, hal itu sangat jauh berbeda dari guru yang satu ini. Tentu aku enggan menyebutkan siapa dan mengajar dimana guru berkumis ini.
Yang jelas, Ia telah telah membuat suatu kesalahan besar, bagiku.
Waktu itu aku dan teman-temanku sedang latihan untuk ujian praktik Seni Budaya. Latihannya dilakukan di sekolah. Tiba-tiba ada guru itu datang dengan leluconnya yang membuatku tidaklah lucu. Tidak hanya aku, banyak murid yang tidak menyukainya. Karena mulutnya tidak ada remnya.
Ketika itu, guru ini sedang berbincang-bincang hingga menyambung ke daerah murid-muridnya. Ia menanyai satu per satu muridnya. Sesekali, Ia memuji salah satu asal daerah muridnya dan membandingkan dengan daerah asalku dengan memburuk-burukkannya. Aku hanya sabar. Aku diam.
Entah mengapa aku merasa harus siap-siap bila Ia bertanya darimana aku berasal. Ternyata benar saja. Ia bertanya darimana asal daerahku. Aku jawab Sumatera. Ketika Ia bertanya dimana, ku jawab, Barat. Guruku itu pun menjawab Padang. Langsung Ia menampakkan wajah masamnya saat Ia menyebut Padang. "Oh Padang. Pantes pelit". Tentu aku tersinggung dan kaget. Karena dari tadi aku hanya membisu memperhatikan guru itu. Aku juga jarang berkomunikasi banyak dengan guru itu. Meminta pertolonganku saja juga Ia tidak pernah. Mengapa Ia menyebut "pantes pelit"??? Aku kesal. Aku merasa tidak bersalah. Lantas, aku menyahutnya dengan mata yang menyudut,"emang saya pernah kasih bapak apa?kok sampai saya dibilang pelit?". Aku yakin kata-kata ku ini pedas. Teman-temanku hening melihat kami. "Ya, kamu emang nggak kasih saya apa-apa. Tapi umumnya orang padang itu pelit,"jawab guru itu dengan kesal. Aku sudah terlalu kesal. Aku tidak melanjutkan perdebatan ini. Entah mengapa aku harus menghormati guru ini walau guru ini tidak layak ditiru.
Kenapa aku bilang "tidak layak ditiru?"
Karena Ia memberi contoh yang amat sangat tidak baik pada murid-muridnya. Ia menjelek-jelekkan salah satu daerah yang ada di Indonesia. Sementara di Indonesia ini, masih banyak orang-orang yang perang hanya karena suku. Seharusnya Ia mendamaikannya. Aku tidak membayangkan bagaimana susahnya  pahlawan-pahlawan dulu memperjuangkan Indonesia ini dengan berusaha akur antar suku, agama, dan ras untuk meraih kemerdekaan. Apa jadinya bila Indonesia terpecah belah kedepannya nanti?Hmm...siap-siap saja dijajah. Jangankan masa depan. Sekarang saja tanpa kita sadari kita dijajah secara ekonomi.
Ingat, Meraih itu mudah. Tapi Mempertahankan adalah sulit. Seberapa tahankah Indonesia dengan berbagai suku, agama dll?
Kita harus mempertahankan Indonesia ini. Butuh guru yang baik agar bangsa ini menjadi baik. Bukan guru yang memecah-belah murid-muridnya yang dari berbagai macam perbedaan.
Perbedaan itu Indah. Dan Perbedaan adalah Ruang untuk Pendewasaan Diri. Untuk itu, Hargailah segala perbedaan di Negeri ini!!!

Demo Turunkan BBM


Mirisnya pengemar SuJu

Aku mengaku aku tidak suka ke-korea-koreaan. Tapi aku tidak bisa menunjuk bahwa artis korea adalah salah. Sah, sah saja jika mereka ingin berkreasi. Tapi aku tidak suka dengan penggemar fanatiknya. Hal itu miris sekali. Aku melihat berita di TV, penggemarnya menangis-nangis tidak menemui idola mereka. Ada dari mereka sudah dari menunggu dari kemarin sebelum kedatangan Super Junior itu. Namun, pada akhirnya mereka tidak bisa menemui idola mereka. Kejadian ini juga terjadi ketika Justin Bieber ke sini. Semua menangis. 'Marrie me!' begitu tulisan di karton yang mereka tunjukkan. Ya Allah, miris sekali. Memangnya mereka siapa????
Saudarakah?Keluarga juga bukan kan?
Aku malu sekali sebagai orang Indonesia. Malu. Sangat Malu. Kami semua mayoritas muslim. Mirisnya lagi, tiket SuJu terjual habis di saat kita kesulitan BBM. Hah??????
Sejujurnya, aku juga memiliki boyband yang ku suka. Tapi aku tidak mau menyebutnya boyband. di pikiranku, boyband itu identik dengan oplas. Mungkin sebut saja yang ku suka itu adalah Hey!Say!JUMP, wajah meraka asli.
Ya, aku suka dengan Hey!Say!JUMP. Tapi aku tidak mau menjadi penggemar fanatik. Mereka hanya entertainer. Sekalipun mereka akan konser di Indonesia, aku akan berpikir dua kali mengikuti konsernya. Aku takut mubazir waktu. Aku juga takut tidak bisa mengedip ketika melihat mereka. Jadi mereka hanyalah 'pemanis' buatku. Bagiku, hanya Sang Kekasih yang patut di idolakan. Boleh saja kita mengidolakan entertainer. Tapi sampai sefanataik itu, itu sudah kelewatan. Belum tentu mereka bisa membawa kita ke surga-Nya. Ingat, kita hidup tidak hanya di dunia. Kehidupan abadi kita adalah di Akhirat. Untuk itu, carilah idola yang mempu memotivasimu!

JUMPER (TakeJUMPER)

Jangan berpikir kalau jumper yang kalian maksud adalah tukang melompat, ya walaupun sebenarnya aku merasa aneh dengan julukan ini pada awalnya.
Ya, JUMPER yang ku maksud di sini adalah sebutan bagi penggemar Hey! Say! JUMP, yaitu salah satu ido group yang ada di negeri samurai. Mengapa aku mengambil topik ini untuk posting blogku kali ini?
Baiklah, di sini aku akan menceritakan tentang idol group ini, juga dampak mengidolakannya.

Dulu, aku tidak mengaku kalau aku ini bukan penggemar dari artis mana pun. Karena semua hanyalah dunia hiburan. Namun Aku hanya akan mengidolakan seseorang kalau aku merasakan dampak positif dari siapa yang ku idolakan.
Sebelum aku kira kalau Hey! Say! JUMP ini adalah boyband, aku sangat tidak menyukai boyband, apalagi girlband. Sebab dalam pikiranku, boyband itu identik dengan tariannya yang kata guruku kayak cacing kepanasan (maaf ya), lagunya cinta-cintaan, tebar pesona dan pada awalnya jadi penyanyi, suaranya tidak begitu bagus. Terlebih girlband! Aduh, pikiranku mengatakan kalau girlband itu identik dengan paha, betis, bahenol (maaf ya), pakaiannya ketat walau pakaiannya panjang, lagunya lenje dan umumnya temanya cinta-cintaan juga. Aduh, apa yang perlu di contoh ya dari idola yang seperti itu?Sudah begitu, ada yang pake operasi plastik segala...(contoh yang buruk, hm)...

Aku sendiri awalnya agak sinis dengan Hey! Say! JUMP. Mendengarnya saja, ingin ketawa. Namanya lucu sih...   Hey! Say! JUMP (Hey! Katakan! Lompat), ya pikiran awam ku dulu bilang kalau Hey! Say! JUMP itu Hey! Katakan! LOMPAT, aneh banget namanya...he..(maaf ya..)
Terlebih, mendengar 'Chinen'?Hm...chinen ya...apakah dia orang china?(wkwkwkwk)maaf ya...
Namanya aneh sih...
Bukannya apa ya...masalahnya dulu waktu aku dan adikku masih SMP, sepulang sekolah adikku selalu bercerita tentang temannya yang mengidolakan Chinen. Sampai mengaku kalau Chinen itu pacarnya! Ya, aku sinis lah...mengidolakan yang seperti kan tidak baik...sepertinya terlalu berharap....(maaf lagi ya...)

Setelah waktu berlalu, aku melupakan begitu saja apa itu Chinen maupun Hey! Say! JUMP. Aku baru 'bertemu' mereka lagi ketikia aku SMA. Ketika aku sedang mencari info mengenai Sato Takeru, salah satu aktor Jepang. Terpikirkah kalian mengapa aku mencari Sato Takeru?
Semua berawal ketika aku iseng-iseng mencari tentang Kenshin di Pak Google. Eh, ada wajah KenSatoh-panggilan Sato Takeru. Lalu ku telusuri. Ternyata, Manga kesayanganku-Rurouni Kenshin akan di buat live action nya.  Aku senang sekali. Lalu ku telusuri siapa Sato Takeru. Apakah dia pantas untuk memerankan Kenshin?Ternyata Watsuki-Sensei memilihnya. Aku percaya dengan pilihan Watsuki-Sensei!  ^_^

Nah, dalam penelusuranku mengenai Sato Takeru di Youtube, aku melihat klip video Hey! Say! JUMP. Aku sama sekali tidak ingat kalau aku pernah mendengar nama itu. Ketika ku tonton, aku langsung jatuh cinta. Betapa tidak? Videonya bagus sekali. Penuh teknologi! Waktu itu video yang ku tonton itu video dari lagu 'Arigatou sekali ni doko itemo'. Aku yang gila teknologi terutama teknologi informasi, langsung menyukainya. Lalu ku telusuri siapa itu Hey! Say! JUMP. Wew, ada sepuluh orang....Ketika lihat nama-namanya, hm...namanya aneh-aneh...pikirku bilang, buat apa di hafalin, mending masuk UN ! he..
Tapi, karena lagu-lagu mereka yang enak, ditambah tema-temanya yang banyak bertemakan 'semangat', aku jadi menyukai Hey! Say! JUMP. Namun, waktu aku belum mengaku sebagai JUMPER. Karena aku hanya suka lagunya saja. Namun, ku telusuri lagi, ternyata personelnya menyenangkan juga kelihatannya.

Akhirnya Aku mengaku bahwa aku JUMPER walau telat. Banyak hal yang ku sukai dari idol group ini. Wajahnya yang asli alias tidak operasi plastik, lagunya yang menyemangat, suara-suara mereka yang sangat merdu dan asal mereka yang dari Jepang yang moto hidupnya semangat. Namun selain sebagai Jumper, aku juga Takelicious-penggemar Sato Takeru. Karena dari aku merasakan dampak positif dalam diriku setelah aku mengidolakannya.
Apalagi Hey! Say! JUMP, mereka bener-benar menyemangatiku tanpa mereka sadari. Itulah sebabnya kenapa aku mengidolakan mereka. Kalau mereka tidak memberi dampak positif bagiku, lebih baik tidak usah aku idolakan. Buat dijadikan idola kalau tidak berdampak baik bagi kita?

Dan masalah ketampanan, bukanlah prioritasku dalam mengidolakan seseorang. Karena yang namanya tampan itu hanya sementara. Kita tidak tahu bagaimana wajah kita di akhirat nanti. Apakah akan sama seperti di dunia?Lagipula, Allah tidak melihat seseorang dari kecantikan dan ketampanan seseorang.
Terkadang aku miris dengan penggemar mereka(penggemar laki-laki bagi remaja putri). Mereka hanya melihat dari segi ketampanan saja. Memangnya kalau sudah tampan, mau di apakan lagi?Mau dia tampan atau tidak, tidak memberi pengaruh apa-apa bagi kita. Kita hanya perlu contoh yang baik dari yang kita idolakan. Mungkin itulah salah satu sebab mengapa aku tidak suka boyband ataupun girlband. Karena penggemar mereka yang  jelalatan dan terlalu berlebihan dalam mengidola.

Sang Kekasih sendiri tidak mau diidolakan. Bukankan hanya beliau yang menjadi idola utama kita?

Bingung

Aduh...
Para Blogwalker...maaf ya...
Bulan ini bulan yang panas bagiku...
Aku tidak mempunyai topik baru untuk bulan ini. Sebenarnya ada. Tapi berhubung aku memiliki masalah diri, aku jadi tidak konsentrasi...
Banyak hal yang terjadi bulan yang seharusnya istimewa ini, karena ini bulan lahirku...
Tapi, untuk pertama kalinya, ini adalah bulan yang buruk bagiku...
Tiada henti aku menangis di bulan ini...
Tapi ku rasa blog ini bukan untuk sesi curhat...

Tapi aku sangat berharap pada kalian agar masalah yang ku alami cepat padam. Apalagi aku akan menghadapi UN, aku harus konsentrasi. Walau kadang masalah itu masih membayangiku ketika sedang ujian.
Aku mohon dengan sangat, doakan ya agar aku LULUS..amin...
Dan doakan agar selepas lulus nanti aku mendapat pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatku untuk ku gunakan uangnya untuk kuliah...amin...
Mohon Doa Restunya ya...

Wanita Unik

Waktu itu aku dan Ibuku pergi berobat dengan angkot. Biasanya, kalau aku lagi diam, aku berarti sedang berfikir atau memandangi sekeliling. Aku memandang ibuku dengan jilbab yang dipakainya. Lalu ku pandang wanita yang tidak berjilbab. Aku jadi senyum sendiri. Membayangi umat lain yang tidak berjilbab. Hanya Islam saja yang mewajibkan demikian pada kaum hawa nya. Tiba-tiba aku bicara, "Bu, Islam unik ya."
"Unik kenapa?"
"Yang lain gak berjilbab, kita malah berjilbab."
Barulah Ibuku menjelaskan. Hm...merasa bangga deh...
Dulu saja aku sempat bingung, kenapa wanita harus berjilbab. Namun kini aku sudah mengerti. Bukankah kecantikan kita hanya boleh diperlihatkan pada orang-orang yang kita cintai seperti suami???
Jilbab?
Memang Unik ya....tapi memang itulah yang diperintahkan Tuhan agar kita selamat. Subhanallah...

Tidak Pacaran = Belum Pernah Suka??


Tadi aku belajar di sekolah (ya iyalah!)
Nah, Pak Guru bilang kalau kita jangan memvonis teman kita yang pacaran karena setiap manusia pasti tidak luput dari dosa...
Yah...memang sih...
Tapi, ujung-ujungnya beliau bicara yang tidak enak.
Katanya, kalau pun ada orang yang menentang kegiatan pacaran itu berarti dia belum pernah suka sama orang. He...tentu aku menentang hal itu di dalam hati. Kan bisa saja ada orang yang pernah suka, tapi ia berprinsip untuk tidak pacaran. Semisal, aku deh...
Bukannya sok suci dan sok sempurna. Tapi sejak SMP, aku sudah berprinsip demikian. Melihat tema-teman SMP yang tidak luput dari air mata karena masalah cinta. Terlebih menurutku, pacaran itu suatu kegiatan yang mubazir alias buang-buang waktu. Tapi sih, itu hak kalian kalau kalian tidak seperndapat dengan juga tidak apa-apa. Ini kan negara demokrasi, jadi boleh saja berpendapat lain.
Kalau menurut kalian, pacaran itu perlu, ya sudah...
Aku hanya ingin mengisi waktu ku dengan hobiku yang lumayan banyak.

Tapi, ngomong-ngomong saya jadi curhat ya di sisni...???
Yah...sekalian curhat juga deh...
^_^V

Cerita Rakyat Indonesia (Film)

Aku tahu kalau remaja kini sedang gak doyan dengan cerita rakyat kita. Karena ya katanya sudah ketinggalan, jadul. Yah...
Sementara itu, begitu banyak cerita-cerita luar yang laku keras. Sampai-sampai kita jadi cinta dengan kebudayaan luar dan lupa dengan kebudayaan sendiri. Ya, sejujurnya, aku juga menyukai salah satu budaya luar. Namun jangan sampai kelewatan juga suka nya. Karena bagaimanapun, dan walau kita keliling dunia pun, tetap saja Indonesia is the best!
Hal itu membuatku merenung...karena aku bosan melihat budaya luar yang begitu mudahnya diterima dan dicintai bahkan ada yang memfanatikkannya. Tentu aku penasaran. Hmmm...
Aku berhipotesis. Bagaimana kalau cerita rakyat kita di perkenalkan ke luar. Tapi mungkin yang dibicarakan dalam entri ini adalah mengenai film atau sinetronnya. Kalau benda-benda dan masakannya, orang luar sih sudah hafal. Tapi bagaimana dengan filmnya???
Aku iri dengan film budaya luar yang memfilmkan cerita mereka sewaktu masih memakai baju adat mereka. Nah, aku juga menginginkan demikian. Kapan lagi, coba...
Dulu, sempat ada JapanLovers dan sekarang KoreaLovers. Nah, IndonesiaLovers, kapan?



About Me

Foto Saya
Andeke Parsi
Lihat profil lengkapku