80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!

Anime VS Sepak Bola

       Aku pernah dengar sebelumnya bahwa tayangan animasi dan buku komik adalah makanannya anak-anak. Kebayakan orang tua mengatakan bahwa itu santapan anak kecil. Waktu kecil aku juga berpendapat demikian. Tapi karena sering menonton berbagai tayangan animasi, aku menemukan ada banyak kartun/anime yang sebenarnya tidak sesuai dengan usia anak-anak bahkan cenderung ke dewasa. Lalu aku membaca komik, aku menemukan  banyak cerita yang tidak sesuai dengan usia anak-anak. Apakah benar animasi dan komik hanya untuk anak kecil semata?Tidak ternyata!
       Baru ku ketahui bahwa banyak anak-anak dan orang-orang yang terpengaruh karena animasi dan komik yang mereka baca. Itu berarti animasi dan komik merupakan sarana efektif untuk menyampaikan suatu hal pada masyarakat. Dan baru ku ketahui juga bahwa menurut hasil peneltian, kita adalah makhluk visual. Dengan gambar, kita bisa terpengaruh dan memahami suatu pokok masalah. Berarti sangat jelas bahwa animasi dan komik adalah sarana yang efektif untuk menyampaikan suatu pesan, bukan?
       Apakah masih berpendapat bahwa animasi dan komik hanya untuk anak-anak? Berpikirlah baik-baik.
Di jepang, animasi dan komik terbagi dengan berbagai genre dan usia jadi pesan yang disampaikan pun benar-benar mengena pada mereka. Sebelumnya, anime di jepang sempat ditolak pemerintah jepang karena dianggap sampah tapi ternyata yang dianggap sampah itulah yang membuat mereka negara jepang menjadi sorotan.
       Tapi masih tidak berlaku di sini. Aku tidak tahu kenapa. Ada yang bilang karena pemerintah tidak mau memfasalitasi para animator dan kartunis. Atau mungkin karena mereka tidak menginginkan Indonesia menjadi terlihat keren? Baiklah, memang banyak dan masih banyak yang bahkan aku mengalami sendiri saat aku mencari komik di perpustakaan kampusku, sang penjaga perpustakaan bilang bahwa komik tidak ada dan itu bacaan anak kecil. Ingin aku melawannya tapi aku merasa itu tidaklah cerdas dan efektif. Kalau memang anime dan komik adalah milik anak-anak, bagaimana dengan sepak bola? Bukankah itu sebuah permainan yang dimainkan oleh anak laki-laki?
      Lalu kenapa sepak bola digembar-gemborkan? Yang parahnya, rakyat Indonesia menjadi sok nasionalis saat negara ini masuk untuk bertanding. Aku melihat ini memalukan sekali karena sepak bola dimainkan oleh orang-orang dewasa bahkan ditonton jutaan jiwa orang. Tidak malu? Itu kan permainan anak kecil? Lagipula sepak bola tidak menjamin Indonesia ini menjadi lebih baik. Tugas mulia? Mana yang tugas mulia? Lebih mulia mana dibanding terjun langsung untuk kepentingan negeri? Bahkan sains pun seakan dianggap memancing muntah mereka saking momoknya!
       Jelas egois sekali kalau anime adalah tontonan anak-anak bila sepak bola masih dilanjutkan bahkan ditayangkan! Bahkan lebih bodoh!
       Tahukah kamu, bahwa banyak negara maju yang punya anime mereka sendiri tapi negara kita malah tidak dianggap. Yang parahnya, animator dan komikus kita 'dicuri' oleh negara lain untuk kepentingan negera itu. Juga menjual produk animasi kita ke luar negeri juga lebih menyakitkan karena dunia hanya tau itu produk negara A padahal itu hasil kita. SAKIT!

Menjadi Jantung yang Tidak Pernah Tampak


Sebenarnya aku ingin menuliskan hal ini saat Jakarta dilanda banjir besar kemarin. Poto pada postingan ini ku ambil dari sebuah majalah. Namun sebelum aku setuju dengan kata-kata yang tertera pada gambar tersebut, aku memiliki pendapat yang sama dengan gambar ini. Seperti yang sudah ku katakan sebelumnya bahwa aku punya rencana untuk menuliskan postingan ini pada saat Jakarta yang heboh dengan banjir besar beberapa waktu lalu. Apa hubungannya dengan gambarnya?
         Baik, aku ingin mengungkapkan bahwa aku muak dan bosan dengan kebanyakan kita yang hanya terus menerus menyalahkan pemerintah saat bencana atau musibah melanda negeri ini. Bukankah banjir sudah menjadi bencana tahunan? Jelas. Lalu apakah dengan memaki-maki, menghina-hina dan menyalahkan pemerintah akan menyelesaikan masalah? Jelas dan sangat jelas tidak sama sekali.
Kita sudah mengetahui bahwa jakarta identik dengan banjir. Kalau memang kerja pemerintah selalu tidak baik, apakah umpatan demi umpatan akan menyelesaikan masalah? Tidak.
          Kita manusia. Punya otak kan? Bersyukurlah karena kita adalah makhluk sempurna yang dianugerahi otak yang dapat bekerja, tidak sama dengan makhluk lain hanya murni menggunakan naluri mereka dalam hidup. Kalau kita tahu kita manusia, gunakan otak kita. Iya, benar negeri ini pemerintah sudah memfasilitasi. Tapi negeri ini bukan milik pemerintah semata. Indonesia adalah milik kita. Tidaklah kita mengurusi kesalahan-kesalahan pemerintah sana yang kerjanya tidak baik, memang kita sudah benar untuk negeri sendiri? Adakah tindakan kita yang tulus untuk negeri tercinta ini? Kebanyakan kita ini pemalas dan hanya bergantung pada yang atas padahal mereka adalah manusia biasa yang sama seperti kita.
           Bila kita mengalami musibah, baiklah mereka tidak mau melirik kita, tapi kalau tidak ada yang membantu negeri ini siapa lagi kalau bukan kita? Bukankah lebih baik kita melakukan tindakan yang nyata untuk negeri yang sebenarnya kaya ini?
           Tidak usahlah kita mengurusi yang menurut kita itu membuat kita jengkel karena yang mengetahui diri kita masing-masing adalah kita. Biarlah itu sudah menjadi urusan mereka dengan Tuhan. Nah, kita lakukan saja kebaikan-kebaikan yang bermanfaat dan dapat menciptakan keharmonisan.
           Tahu jantung kan? Dia tidak tampak. Tapi kita hidup berkat yang tidak tampak itu. Maka, jadilah seperti jantung yang terus berguna bagi pemiliknya walau ia tidak pernah tampak. Karena Indonesia ini bukan milik pemerintah saja tapi juga milik kita. Berguna bagi negeri lebih baik dari pada mencari-cari kesalahan dan mengumpati para pemimpin negeri yang tidak amanah.

About Me

Foto Saya
Andeke Parsi
Lihat profil lengkapku