80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!

Game Tanda Kutip

Kadang aku kasihan sama anak-anak yang lahir di abad 20 ini. Game anak-anak kebanyakan itu yang tidak mendidik. Ditambah ada game yang tanda kutip. Yaitu game yang bervideo atau bergambar porno. Saya sebagai perempuan, merasa risih. Auratnya itu kemana-mana.Tapi pemain laki-laki pada game tersebut, berpakaian amat sopan. Kalau menurutku, itu terbalik. Dan itu ada pada game yang bergenre action. Kalau ku pikir-pikir, memangnya tidak ada game yang lebih baik lagi apa?! Apalagi yang memainkan game itu anak-anak yang masih polos. Dengan usia mereka yang masih 'polos' juga, akhirnya mereka mengerti pada sesuatu hal yang seharusnya tidak untuk mereka mengerti untuk usia mereka. Seharusnya mereka itu belajar dan bermain secara normal, tapi bukan bermain cara bule. Indonesia itu orang timur, dan setahuku, orang timur itu memiliki tingkat kesopanan yang lebih tinggi daripada orang barat. Tampaknya, negera kita itu sedang dijajah secara perlahan-lahan. Salah satunya itu, menghancurkan cikal bakal negri ini yaitu anak-anak dengan game yang menampilkan wanita 'kehabisan kain'.

Pengaruh Makanan Luar

Sepertinya, setiap hari aku selalu melihat dan mendengar makanan dari luar. Entah itu melalui TV, lihat langsung, brosur, dan lain sebagainya.Waktu aku pertama mengetahuinya, aku sinis. Apalagi, sekarang para pemuda/i Indonesia umunya berselera luar. Jadi seakan-akan kayak lidah luar. Terlebih diantara mereka ada yang merasa gengsi kalau tidak makan makanan luar dan meremehkan makanan asli kita. Kalau menurut pandanganku, makanan luar boleh 'tinggal' di negeri ini...tapi kita harus bisa menyeleksi mana makanan yang baik dimakan. Apalagi, mayoritas negeri ini adalah muslim. Makanan orang muslim itu adalah makanan yang terpilih akan gizi dan manfaatnya serta kehalalannya, bukan makanan import yang masih diragukan dan sembarangan.
Anak muda zaman sekarang itu berpenampilan sok luar tapi bahasa inggrisnya tidak menguasai bahasa walaupun sedikit. Ditambah selera mereka yang keluar-negrian. Yang kutakutkan sih, mereka akan memilih makanan luar ketimbang makanan sendiri. Padahal, makanan kita itu unik dan bergizi. Orang luar saja senang. Masak iya kita tidak melestarikan makanan kita sendiri. Kita itu harus punya identitas diri dalam soal makanan.
Intinya, kita boleh menyukai makanan luar negeri, tapi tidak lupa sama makanan yang kita punya sejak dulu. Itu harus dipertahanakan. Dan jangan malu untuk makan makanan khas daerah sendiri.

About Me

Foto Saya
Andeke Parsi
Lihat profil lengkapku