80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!

Lihat profil Facebook saya

facebook
Nadiar Himura-chan memiliki:
570 teman
61 foto
9 catatan
152 pesan dinding
129 grup
Lihat profil Facebook saya
Saya membuat profil Facebook yang dapat saya kirimi foto, video, dan acara saya dan saya ingin menambahkan Anda sebagai teman sehingga Anda dapat melihatnya. Sebelumnya, Anda perlu bergabung dengan Facebook! Setelah bergabung, Anda dapat juga membuat profil Anda sendiri.
Terima kasih,
Nadiar
Untuk mendaftar ke Facebook, ikuti tautan berikut:
Sudah punya akun? Tambahkan alamat email ini ke akun Anda:
nr.kal.el.kenshin@blogger.com diundang untuk bergabung di Facebook oleh Nadiar Himura-chan. Jika Anda tidak ingin lagi menerima email sejenis dari Facebook, silakan klik di sini untuk berhenti.
Facebook, Inc. P.O. Box 10005, Palo Alto, CA 94303

            Kalau saya lihat, pendidikan kini hanya bisa untuk orang-orang berkantong tebal. Padahal sudah dibiayai pemerintah, tapi para guru masih memungut uang saku siswa dan orang tua siswa. Sebenarnya para guru ikhlas tidak sih mengajarnya? Atau karena gaji mereka yang kurang?

            Saya jadi kasihan bagi siswa yang kurang mampu.. Kini, sekolah di negri saja, kita sudah rugi banyak dan terasa kalau hidup semakin sulit saat kita bersekolah,

 khususnya bagi orang yang hidupnya serba kurang dari cukup. Padahal ada buku pemerintah yang lebih murah, namun masih ada yang memakai buku penerbit lain. Padahal kita bisa menulis, tetapi kita malah beli buku lembar kerja siswa. Kalau seperti itu adanya, itu akan membuat siswa menjadi malas.

            Kembali ke tema kita yang sebenarnya. Kita itu sekolah, untuk mencari ilmu. Bukan memberi 'nafkah' guru. Kalau seperti itu, lalu uang bayaran selama ini dikemanakan? Kalau kita tidak sekolah, malah nanti orang tuanya yang disalahkan. Karena yang katanya orang tua tidak memberikan hak anak yang seharusnya. Namun, untuk bersekolah saja, butuh biaya yang banyak. Berjuta-juta sampai lulus. Bagaimana kita mau sekolah? Beda cerita, kalau orang tuanya mempunyai gaji yang cukup. Kalau tidak? Siapa yang akan menolong?

            Kita disini harus menyadari, bahwa tidak hanya orang berada yang layak mendapatkan ilmu dari sekolah.. Tidak sedikit dari mereka yang putus sekolah karena tersendat masalah biaya. Anak yang orang tuanya kurang mampu pun juga harus mendapatkan pendidikan yang layak.

            Kali ini saya membuat postingan yang agak 'lancang' walau saya tahu bahwa saya masih dibawah umur dan belum mengerti apa-apa. Tapi saya membuat postingan dengan tema seperti ini, karena saya sudah tidak tahan lagi terhadap dunia pendidikan yang hanya berpihak pada yang berduit. Semoga yang membaca, bisa mengerti maksud saya, khususnya pihak sekolah. 


Mengkritik Diri Sendiri

Senangnya hatiku bisa masuk jurusan yang diinginkan. Ya, saat ini aku masuk ke kelas XI BAHASA di salah satu SMA Negeri. Di kelas itu, aku menemukan teman-teman yang siap 'bertanding' di kelas. Eh, aku jadi bingung menyusun bahasanya bagimana?apalagi aku siswi kelas bahasa. Selama hampir 2 minggu aku belajar di suasana kelas Bahasa, aku merasa betapa bodohnya aku. Di kelas itu, aku menemukan bahasa-bahasa yang seharusnya kugunakan sehari-hari.nilai ulanganku juga buruk sekali. Aku baru sadar, ternyata masuk ke kelas bahasa itu membuat ku sadar. Aku jadi bersemangat ingin menggali pelajaran sastra dan tata bahasa Indonesia yang benar untuk ku gunakan sehari-hari.

Pada postingan kali ini, aku mengkritik diriku sendiri.

Semua kalian juga sadar seperti aku, agar bisa menjadi yang lebih baik lagi


About Me

Foto Saya
Andeke Parsi
Lihat profil lengkapku