80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!

Jihad?

Baru saja aku membaca sinopsis Film Indonesia di koran. Film itu masih baru. Katanya sih tentang masalah kerukunan umat beragama. Ada juga bau-bau Jihad dan teroris diantara tulisan yang ku baca. Yang membuatku tertarik memposting ke sini, karena ada tulisan yang sangat janggal. Yaitu tentang seorang pemuda yang terpaksa memilih bom bunuh diri setelah dihasut orang. Parahnya, bom bunuh diri disamakan juga dengan Jihad. Aku kaget. Tapi aku langsung mengatakan 'pantas saja'. Karena koran itu berasal dari media massa yang tidak menyukai salah satu agama. Aku tidak mengerti, yang menulisnya itu tidak tahu atau memang sengaja menyamakan bom bunuh diri dengan Jihad. Tapi, tetap saja, bom bunuh diri jauh beda dengan Jihad. Kebanyakan orang berpikir bahwa Jihad identik dengan keradikalan, kekerasan atau teroris. Padahal jelas salah bagi mereka yang tidak tahu. Jihad itu memiliki arti yang sangat mulia, yaitu bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga untuk mencapai satu tujuan dengan Lillaahita'ala. Sementara bom bunuh diri?
Islam tidak mengajarkan bunuh diri. Bunuh diri itu seperti keputus-asaan, maka itu ia membunuh dirinya sendiri untuk mengakhiri masalahnya dengan mengakhiri hidupnya. Sementara Islam menyuruh kita yang muslim agar tetap optimis dan semangat, tidak putus asa. Di setiap kusulitan, pasti ada kemudahan. Dengan cara apa pun ia bunuh diri, dengan bom bunuh diri, gantung diri, atau apa pun, tetap Islam tidak mengajarkan bunuh diri dalam alasan apa pun.Oleh karena itu, sangat salah apabila bom bunuh diri disamakan dengan Jihad!

0 comments:

Posting Komentar


About Me

Foto Saya
Andeke Parsi
Lihat profil lengkapku