80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!

Pengalaman Di Unpad

Sewaktu aku bermalam di Padjadjaran, aku sekamar dengan dua sekolah dari daerah yang berbeda. Karena waktu itu aku diutus oleh sekolah untuk mengikuti lomba kanji. Aku bertemu dengan salah seorang sensei dari Sumatera Utara. Malam itu, aku makan bersama mereka. Aku melihat Sensei itu bercerita pada murid-muridnya tentang pacaran. Sensei ini kurang setuju dengan pacaran. Padahal dia noni. Sensei ini lebih suka apabila kita menjadikan seseorang sebagai motivasi kita untuk hal yang positif. Tapi kalau sudah pacaran, itu sudah lain cerita katanya. Aku hanya diam mendengar obrolan mereka. Didengar dari pembicaraannya, pacaran itu seakan petaka bagi perempuan. Kita tidak tahu apakah perempuan itu masih 'virgin' atau tidak setelah pacaran. Walau mungkin belakangan ini, ada orang pacaran yang tidak bersentuhan, tapi tetap saja, hal itu masih pro-kontra. Lagi pula, dalam Islam tidak ada istilah pacaran. Biar bagaimana pun, pacaran adalah tindakan mendekati zinah. Zinah itu tidak berarti 'bersentuhan' saja, tapi juga ada zinah mata, zinah hati dan zinah pikiran. Karena orang yang kita sukai itu bukan mahram kita. Namun, untuk dalam hal mencintai, itu hal wajar. Justru itu merupakan fitrah. Tapi apabila perasaan itu tidak terkontrol, tentu akan bahaya. Bukankah segala yang berlebihan itu tidak baik?

Bukan Kampanye, tapi Dakwah

Aku sama sekali bukanlah Pendukung Fauzi Bowo, tapi kalau boleh jujur, aku lebih suka Hidayat Nur Wahid. Tapi, aku sangat mndukung apa yang diungkapkan Hj.Rhoma Irama kalau Ia menolak meminta maaf pada Jokowi-Ahok. Karena, jelas dia tidak sedang berkampanye. Tetapi, berdakwah. Di dalam Al-Quran sudah tertera kalau kita harus memilih pemimpin yang seiman. Apa pun yang ada di kehidupan ini, semua sudah diatur di dalamnya, termasuk dalam memilih pemimpin. Karena Al-Quran memang mendetail, dan Al-Quran adalah sumber ilmu.
Saya sangat menghormati perbedaan, karena bagi saya perbedaan di Indonesia sudah seperti pelangi. Namun, dalam hal Akidah dan memilih pemimpin, tidak boleh di campur adukkan.
Yang membuat menyebalkan, siapa yang menyebarkan video itu, dan apa maksudnya ia menyebar fitnah itu???
Ayolah, tidak usah cari kesalahan-kesalahan orang lain. Kita ini Indonesia, kadang peraturan tinggal peraturan, Tapi tidak diamalkan. Yang pang penting itu Pancasila. Sila pertama, kebanyakan kita melalaikannya...Bagaimana bisa maju, kalau apa yang sudah tertulis saja, tidak dibuatkan prakteknya???


About Me

Foto Saya
Andeke Parsi
Lihat profil lengkapku