80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!

Pelajar Kolokan

Bukannya sombong. Aku juga termasuk pelajar yang takut dengan guru yang galak. Namun saat aku sedang butuh, mau tidak mau aku harus menemui guru itu. Dan bukannya sombong pula kalau aku ini juga termasuk orang yang menyukai guru yang galak karena umumnya guru yang galak itu sukses mengajari murid-muridnya. Namun hal itu berbeda jauh dari pendapat teman-temanku yang alergi dengan guru galak. Karena selain galak, guru galak itu rentan membuat kita sulit untuk saling menyontek. Ole karena itu banyak diantra kita yang lebih menyukai guru yang lemah lembut tapi yang membuat murid-muridnya jadi terjerumus karena sering menyontek. Padahal menurutku, Indonesia ini butuh guru yang memotivasi. Dan umunya guru yang dimaksud adalah guru galak. Tapi bukan berarti guru yang otoriter dan lebih banyak membuat murid jadi tertekan.
Mungkin pada awalnya kita akan tertekan dengan guru galak. Akan tetapi kalau kita mau belajar, aku yakin guru itu mau memberi toleransi.
Terkadang saya miris dengan pelajar-pelajar Indonesia masa kini yang lebih mengandalkan contekan. Padahal hal itu hanya menjerumuskan mereka. Makanya banyak diantara mereka yang menyukai guru yang cuek sehingga mereka bebas berbuat semaunya.
Lagipula, untuk apa kita membenci guru yang galak?Seharusnya kita bisa berpikir. Ya, pelajar-pelajar kini pada kolokan. Mereka maunya yang enak-enak. Bolehlah enak-enak, tapi bukan berarti untuk keterusan. Karena kita hidup di dunia yang butuh pengorbanan. Kalau kita hanya mengenal huru-hara, tentulah kita tidak akan berhasil ke depannya.

0 comments:

Posting Komentar


About Me

Foto Saya
Andeke Parsi
Lihat profil lengkapku