80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!

Menjadi Jantung yang Tidak Pernah Tampak


Sebenarnya aku ingin menuliskan hal ini saat Jakarta dilanda banjir besar kemarin. Poto pada postingan ini ku ambil dari sebuah majalah. Namun sebelum aku setuju dengan kata-kata yang tertera pada gambar tersebut, aku memiliki pendapat yang sama dengan gambar ini. Seperti yang sudah ku katakan sebelumnya bahwa aku punya rencana untuk menuliskan postingan ini pada saat Jakarta yang heboh dengan banjir besar beberapa waktu lalu. Apa hubungannya dengan gambarnya?
         Baik, aku ingin mengungkapkan bahwa aku muak dan bosan dengan kebanyakan kita yang hanya terus menerus menyalahkan pemerintah saat bencana atau musibah melanda negeri ini. Bukankah banjir sudah menjadi bencana tahunan? Jelas. Lalu apakah dengan memaki-maki, menghina-hina dan menyalahkan pemerintah akan menyelesaikan masalah? Jelas dan sangat jelas tidak sama sekali.
Kita sudah mengetahui bahwa jakarta identik dengan banjir. Kalau memang kerja pemerintah selalu tidak baik, apakah umpatan demi umpatan akan menyelesaikan masalah? Tidak.
          Kita manusia. Punya otak kan? Bersyukurlah karena kita adalah makhluk sempurna yang dianugerahi otak yang dapat bekerja, tidak sama dengan makhluk lain hanya murni menggunakan naluri mereka dalam hidup. Kalau kita tahu kita manusia, gunakan otak kita. Iya, benar negeri ini pemerintah sudah memfasilitasi. Tapi negeri ini bukan milik pemerintah semata. Indonesia adalah milik kita. Tidaklah kita mengurusi kesalahan-kesalahan pemerintah sana yang kerjanya tidak baik, memang kita sudah benar untuk negeri sendiri? Adakah tindakan kita yang tulus untuk negeri tercinta ini? Kebanyakan kita ini pemalas dan hanya bergantung pada yang atas padahal mereka adalah manusia biasa yang sama seperti kita.
           Bila kita mengalami musibah, baiklah mereka tidak mau melirik kita, tapi kalau tidak ada yang membantu negeri ini siapa lagi kalau bukan kita? Bukankah lebih baik kita melakukan tindakan yang nyata untuk negeri yang sebenarnya kaya ini?
           Tidak usahlah kita mengurusi yang menurut kita itu membuat kita jengkel karena yang mengetahui diri kita masing-masing adalah kita. Biarlah itu sudah menjadi urusan mereka dengan Tuhan. Nah, kita lakukan saja kebaikan-kebaikan yang bermanfaat dan dapat menciptakan keharmonisan.
           Tahu jantung kan? Dia tidak tampak. Tapi kita hidup berkat yang tidak tampak itu. Maka, jadilah seperti jantung yang terus berguna bagi pemiliknya walau ia tidak pernah tampak. Karena Indonesia ini bukan milik pemerintah saja tapi juga milik kita. Berguna bagi negeri lebih baik dari pada mencari-cari kesalahan dan mengumpati para pemimpin negeri yang tidak amanah.

0 comments:

Posting Komentar


About Me

Foto Saya
Andeke Parsi
Lihat profil lengkapku