Aku sempat berpikir, mengapa bisa ya Negara Jepang bisa sebegitu kompaknya antara Pemerintah dan warga. Sangat jauh berbeda dengan Indonesia.Yang ada justru pemerintah dan warga selalu tidak sependapat. Namun kalau aku berpikir secara sederhana, semua ini pasti bersumber dari yang terkecil. Sederhanaya, dimulai dari keuangan kelas di sekolah.
Keseringan, kita selalu mengulur waktu dengan masalah yang satu ini, yaitu membayar uang kas. Padahal uang itu sendiri untuk keperluan bersama. Beda cerita, kalau memang sedang tidak mempunyai uang karena dihabiskan untuk jajan. Tapi, sebisa mungkin, kita harus rajin membayar uang. Karena kalau tidak, kita jadi akan kesulitan membayar uangnya karena sudah menombok. Hal ini saja sudah menunjukkan bahwa kita sudah tidak kompak. Dari kelas saja, tidak kompak, apalagi dengan sekolah.
Bukankah itu suatu perbuatan yang tidak disiplin bila kita sering menunda-nunda membayar uang kas yang hanya Rp.2000 per minggunya?
Kalau untuk membayar diri sendiri saja pelit, apalagi membayar atau membantu orang lain.
Memang, tidak tidak semua yang begitu. Tapi mayoritas adalah yang begitu!
Jadi mulai sekarang, kita harus menekankan diri sendiri bahwa kita harus disiplin dan memulai menjaga kesolidaritas yang positif, bukan yang negatif atau malah nepotisme.
Hal ini saya ceritakan, karena saya melihat teman-teman saya yang malas bayar uang kas tapi kalau jajan paling kencang sekalipun tidak lapar. Hm..
80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!
About Me
Cari Blog Ini
Translate This Blog to Your Language!
Blogroll
BlogUpp!
Popular Posts
-
Tentu sudah lama para pelajar di setiap sekolah yang selalu membuang sampah di laci meja. Pastinya mereka punya banyak alasan kenapa mereka ...
-
Jangan berpikir kalau jumper yang kalian maksud adalah tukang melompat, ya walaupun sebenarnya aku merasa aneh dengan julukan ini pada awal...
-
Sumpah loh aku kasihan baget sama kaum adam di masa kini. Mereka begitu sulit untuk memelihara mata mereka karena aurat lawan jenis mereka k...
-
Temanku berdecak kagum karena aku berjalan kaki dari rumahnya ke rumahku yang beda kelurahan. Aku hanya menganggap biasa, sebab kebanyakan...
-
Sekarang lagi jamannya ceplok menceplok ya! Setap ulang tahun orang diceplok. Kenapa gak sekalian aja taruh di kuali orangnya biar j...
-
Kalau boleh tau, apa yang ada di benak kalian tentang Nabi Muhammad? Bagaimana rupa beliau di pikiran kalian? Tuakah? Gagah kah? Pasti kal...
-
Aku tergolong orang yang menyukai menonton TV. Dan tentu aku sedikit mengetahui yangmana tontonan yang baik untukku, yangmana bukan. Ketika ...
-
Aku kesal deh, jaman sekarang kakak kelas yang ada di masing-masing rata-rata sok berkuasa pada adik kelasnya. Saya bingung untuk apa ia jad...
-
Sudah menjadi kebiasaan diantara kita kalau ada diantara kita yang melakukan hal yang positif malah kita 'tumben'-kan. Tidak banyak...
-
Setahu kita, guru adalah yang patut ditiru bukan? Karena ia jauh lebih pengalaman dan pengetahuannya lebih banyak. Lalu bagaimana dengan gu...
Total Pageviews
Labels
- Else Country (5)
- Environment (61)
- Film (3)
- Me (23)
- School (9)
- Tokoh (10)
Recent Posts
HTML widget sample
Diberdayakan oleh Blogger.
Yang Join
Powered by WordPress
©
dibaca dulu aja! - Designed by Matt, Blogger templates by Blog and Web.
Powered by Blogger.
Powered by Blogger.
0 comments: