Bukannya sombong. Aku juga termasuk pelajar yang takut dengan guru yang galak. Namun saat aku sedang butuh, mau tidak mau aku harus menemui guru itu. Dan bukannya sombong pula kalau aku ini juga termasuk orang yang menyukai guru yang galak karena umumnya guru yang galak itu sukses mengajari murid-muridnya. Namun hal itu berbeda jauh dari pendapat teman-temanku yang alergi dengan guru galak. Karena selain galak, guru galak itu rentan membuat kita sulit untuk saling menyontek. Ole karena itu banyak diantra kita yang lebih menyukai guru yang lemah lembut tapi yang membuat murid-muridnya jadi terjerumus karena sering menyontek. Padahal menurutku, Indonesia ini butuh guru yang memotivasi. Dan umunya guru yang dimaksud adalah guru galak. Tapi bukan berarti guru yang otoriter dan lebih banyak membuat murid jadi tertekan.
Mungkin pada awalnya kita akan tertekan dengan guru galak. Akan tetapi kalau kita mau belajar, aku yakin guru itu mau memberi toleransi.
Terkadang saya miris dengan pelajar-pelajar Indonesia masa kini yang lebih mengandalkan contekan. Padahal hal itu hanya menjerumuskan mereka. Makanya banyak diantara mereka yang menyukai guru yang cuek sehingga mereka bebas berbuat semaunya.
Lagipula, untuk apa kita membenci guru yang galak?Seharusnya kita bisa berpikir. Ya, pelajar-pelajar kini pada kolokan. Mereka maunya yang enak-enak. Bolehlah enak-enak, tapi bukan berarti untuk keterusan. Karena kita hidup di dunia yang butuh pengorbanan. Kalau kita hanya mengenal huru-hara, tentulah kita tidak akan berhasil ke depannya.
80% Lingkungan sangat mempengaruhi kita dan 60% pengalaman sangat membantu kita. Itu artinya kita harus melakukan tindakan yang nyata atau praktek untuk meningkatkan kemampuan kita. Dan bila belum terbiasa, maka lakukan 40 hari berturut-turut. Awal merupakan sulit. Namun kita bisa karena terbiasa...
Ganbatte!
Luruskan orientasimu!
Saling mengingatlah sesama teman
Satukan mimpi kita! Yosh!
Ada yang Musti ditiru dari Negeri Samurai
Posted by Andeke Parsi at 14.34 Labels: Environment
Kadang aku iri dengan Negeri Samurai. Mereka begitu antusias memamerkan kebudayaan mereka ke hadapan dunia. Padahal budaya mereka tidak sebanyak budaya kita. Kita yang kaya raya jarang memamerkan dan terlihat tidak mensyukuri dengan kebudayaan kita. Malah kebanyakan dari kita yang lebih bangga dengan produk luar termasuk kebudayaan luar. Tau tau ada kebudayaan kita yang di klaim negara orang, kita hanya bisa mengomel ria.
Jujur, aku memang menyukai kebudayaan Jepang dan Negara nya yang membanggakan kebudayaan mereka sendiri. Tapi dibanding Indonesia, aku yakin kalau Jepang kalah banyak dan keren dari kita kalau kita mau dan berusaha. Ku rasa, kita memang harus bisa meniru Jepang dengan yang satu ini yaitu senang dengan kebudayaan sendiri yaitu dengan cara melestarikannya dengan salah satu caranya adalah mempraktikkannya sehari-hari, tapi yang simpel-simpel aja.
Kesimpulannya, kita jangan lupa dengan kebudayaan kita yang sebenarnya sangat bagus dan diincar negara orang ini. Kita harus melestarikannya kalau perlu saingi si 'sakura' itu. Dan buktikan pada dunia bahwa sebenarnya kita itu kaya!
Jujur, aku memang menyukai kebudayaan Jepang dan Negara nya yang membanggakan kebudayaan mereka sendiri. Tapi dibanding Indonesia, aku yakin kalau Jepang kalah banyak dan keren dari kita kalau kita mau dan berusaha. Ku rasa, kita memang harus bisa meniru Jepang dengan yang satu ini yaitu senang dengan kebudayaan sendiri yaitu dengan cara melestarikannya dengan salah satu caranya adalah mempraktikkannya sehari-hari, tapi yang simpel-simpel aja.
Kesimpulannya, kita jangan lupa dengan kebudayaan kita yang sebenarnya sangat bagus dan diincar negara orang ini. Kita harus melestarikannya kalau perlu saingi si 'sakura' itu. Dan buktikan pada dunia bahwa sebenarnya kita itu kaya!
Pakaian Jahiliyah
Posted by Andeke Parsi at 17.05 Labels: Environment
Sumpah loh aku kasihan baget sama kaum adam di masa kini. Mereka begitu sulit untuk memelihara mata mereka karena aurat lawan jenis mereka kemana-mana. Hingga hal itu sempat dicurhatkan oleh kaum adam sendiri di blognya, betapa tersiksa matanya karena harus melihat sesuatu yang tidak semestinya.
Betapa tidak?
sekarang, suah masanya para perempuan mengenakan hotpants-lah, rok mini-lah, baju dengan ditampakkan belahannya-lah. Seharusnya mereka itu harus menjaga perhiasan-perhiasan mereka itu bukan untuk dijadiakn tontonan gratis kaum adam. Bukankah itu sudah tampak kalau emang perempuan dulu yang mancing-mancing?Jadi jangan salahkan kaum adam kalau-kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kamu hawa. Wajar aja pemerkosaan terjadi!Wong wadon yang mancing!
Tahu tidak?hal itu sudah membuktikan bahwa sebgian dari kita yang perempuan sudah minim akan moralnya. Pantas saja waktu zaman jahiliyah, setiap bayi perempuan langsung dikubur hidup-hidup. Karena perempuan dianggap aib. Lihat saja besarnya, mereka memamerkan auratnya dan tidak bisa menjaga auratnya itu.
Nah sekarang, aturan kan sudah ada. Dan perempuan itu diwajibkan untuk menutup auratnya agar tidak terjadi perzinaan. Tapi tetap saja, anak masa kinijustru memilih cara berpakain mereka yang memancing kejahatan. Emang hal itu suatu tren yang merusak moral.
Betapa tidak?
sekarang, suah masanya para perempuan mengenakan hotpants-lah, rok mini-lah, baju dengan ditampakkan belahannya-lah. Seharusnya mereka itu harus menjaga perhiasan-perhiasan mereka itu bukan untuk dijadiakn tontonan gratis kaum adam. Bukankah itu sudah tampak kalau emang perempuan dulu yang mancing-mancing?Jadi jangan salahkan kaum adam kalau-kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kamu hawa. Wajar aja pemerkosaan terjadi!Wong wadon yang mancing!
Tahu tidak?hal itu sudah membuktikan bahwa sebgian dari kita yang perempuan sudah minim akan moralnya. Pantas saja waktu zaman jahiliyah, setiap bayi perempuan langsung dikubur hidup-hidup. Karena perempuan dianggap aib. Lihat saja besarnya, mereka memamerkan auratnya dan tidak bisa menjaga auratnya itu.
Nah sekarang, aturan kan sudah ada. Dan perempuan itu diwajibkan untuk menutup auratnya agar tidak terjadi perzinaan. Tapi tetap saja, anak masa kinijustru memilih cara berpakain mereka yang memancing kejahatan. Emang hal itu suatu tren yang merusak moral.
About Me
Cari Blog Ini
Translate This Blog to Your Language!
Blogroll
BlogUpp!
Popular Posts
-
Tentu sudah lama para pelajar di setiap sekolah yang selalu membuang sampah di laci meja. Pastinya mereka punya banyak alasan kenapa mereka ...
-
Jangan berpikir kalau jumper yang kalian maksud adalah tukang melompat, ya walaupun sebenarnya aku merasa aneh dengan julukan ini pada awal...
-
Sumpah loh aku kasihan baget sama kaum adam di masa kini. Mereka begitu sulit untuk memelihara mata mereka karena aurat lawan jenis mereka k...
-
Temanku berdecak kagum karena aku berjalan kaki dari rumahnya ke rumahku yang beda kelurahan. Aku hanya menganggap biasa, sebab kebanyakan...
-
Sekarang lagi jamannya ceplok menceplok ya! Setap ulang tahun orang diceplok. Kenapa gak sekalian aja taruh di kuali orangnya biar j...
-
Kalau boleh tau, apa yang ada di benak kalian tentang Nabi Muhammad? Bagaimana rupa beliau di pikiran kalian? Tuakah? Gagah kah? Pasti kal...
-
Aku tergolong orang yang menyukai menonton TV. Dan tentu aku sedikit mengetahui yangmana tontonan yang baik untukku, yangmana bukan. Ketika ...
-
Aku kesal deh, jaman sekarang kakak kelas yang ada di masing-masing rata-rata sok berkuasa pada adik kelasnya. Saya bingung untuk apa ia jad...
-
Sudah menjadi kebiasaan diantara kita kalau ada diantara kita yang melakukan hal yang positif malah kita 'tumben'-kan. Tidak banyak...
-
Setahu kita, guru adalah yang patut ditiru bukan? Karena ia jauh lebih pengalaman dan pengetahuannya lebih banyak. Lalu bagaimana dengan gu...
Total Pageviews
Labels
- Else Country (5)
- Environment (61)
- Film (3)
- Me (23)
- School (9)
- Tokoh (10)
Recent Posts
HTML widget sample
Diberdayakan oleh Blogger.
Yang Join
Powered by WordPress
©
dibaca dulu aja! - Designed by Matt, Blogger templates by Blog and Web.
Powered by Blogger.
Powered by Blogger.